IMF mewanti-wanti AS jangan sampai berstatus "gagal bayar utang"
Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, memperingatkan AS agar segera menyepakati masalah batas maksimal utang pemerintah (debt ceiling), yang terus jadi perdebatan pemerintah dan parlemen AS. Pasalnya, bila tidak segera disepakati, AS akan terjerumus pada krisis keuangan yang parah dan berisiko berstatus "gagal bayar utang."
Menurut Lagarde, jangan sampai pertentangan antara Gedung Putih dan Kongres itu berdampak negatif bagi perekonomian AS dan juga global. "Waktu terus berjalan dan publik benar-benar harus mendapat solusi," kata Lagarde di New York seperti dikutip harian The Herald Sun, 26 Juli 2011.
Lagarde mewanti-wanti AS jangan sampai berstatus "gagal bayar utang" (default) bila masalah penentuan batas maksimal utang pemerintah belum segera diselesaikan. Status default itu "akan menjadi kejadian yang sangat, sangat serius. Tidak saja bagi AS, namun juga bagi ekonomi global secara keseluruhan," kata Lagarde.
DPR AS, yang dikuasai Partai Republik yang beroposisi, masih belum bersepakat dengan usulan Presiden Barack Obama dan Partai Demokrat agar sepakat menaikkan debt ceiling. Padahal tenggat waktu bagi pemerintah AS untuk membayar utang-utangnya kian dekat, yaitu 2 Agustus 2011.
Menurut sejumlah referensi yang dihimpun dari bloh GaleriSaham.com, Debt Ceiling adalah "batas atas dari surat utang yang dapat diterbitkan Pemerintah AS."
"Batas ini berlaku untuk bagi semua surat utang yang diterbitkan, baik untuk publik, siapapun yang membeli surat utang pemerintah, ataupun institusi keuangan milik pemerintah termasuk Social Security & Medicare." Kubu Republik menyatakan baru bersedia menaikkan batas debt ceiling bila ada sejumlah langkah yang sudah disiapkan untuk mengatasi risiko membengkaknya defisit anggaran AS.
Menurut stasiun berita BBC, utang pemerintah AS kini sebesar US$14,3 triliun. Negeri Paman Sam itu tahun ini menderita defisit anggaran sebesar lebih dari US$1,5 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar