Selasa, 26 Juli 2011

Obama Prihatin Ekonomi AS Masih Terseok-seok

Belum ada presiden AS yang bisa terpilih kembali saat tingkat pengangguran di atas 7,2%.

Presiden Barack Obama prihatin atas masih terseok-seoknya ekonomi Amerika Serikat, yang tengah berjuang untuk pulih dari resesi 2007-2008. Pasalnya, tingkat pengangguran di AS masih tinggi dan negaranya kini menghadapi pula tingginya harga bahan bakar.

Menurut kantor berita Associated Press, keprihatinan Obama itu dilontarkan saat jumpa pers dengan tamunya dari Jerman, Kanselir Angela Merkel, di Washington DC, Selasa sore waktu setempat.

"Saya prihatin atas fakta bahwa pemulihan yang tengah kami tempuh ternyata belum secara cepat menciptakan banyak lapangan kerja seperti yang diharapkan," kata Obama. "Kami tidak tahu apakah gejala ini hanya bersifat jangka pendek atau berlangsung lama," lanjut dia.

Gubernur Bank Sentral (The Fed), Ben Bernanke, pada hari yang sama, juga mengakui bahwa ekonomi AS telah kehilangan momentum untuk bangkit secara pesat. Namun, belum ada tanda-tanda bahwa The Fed akan kembali membantu pemerintah untuk mendongkrak perekonomian.

Tujuh belas bulan menjelang pemilu baru, tingkat pengangguran di AS kini sebesar 9,1 persen dari total penduduknya. Saat Obama tampil sebagai presiden pada Januari 2009, tingkat pengangguran sebesar 7,8 persen.

Kalangan ekonom memperkirakan bahwa tingkat pengangguran akan di atas 8 persen pada Pemilu 2012. Sejak Perang Dunia II, belum ada presiden AS yang berhasil terpilih kembali saat tingkat pengangguran di negaranya di atas 7,2 persen.

Menurut pengamatan ekonom, pertumbuhan ekonomi AS tahun ini tidak akan lebih dari tiga persen, atau sama seperti tahun lalu. Namun, pertumbuhan sebesar itu dianggap belum cukup untuk menekan tingkat pengangguran secara lebih cepat. 

Namun, Obama meminta rakyat untuk tidak panik. "Well, apakah kita akan kembali ke krisis yang parah? Itu bakal mempengaruhi kepercayaan konsumen, bisnis, dan pasar modal. Maka, tugas kita adalah jangan panik," kata Obama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar