Selasa, 12 Juli 2011

"Kami Ingin Kecurangan Pemilu Tak Berulang"

Pemilu Malaysia selama ini tertutup dan dipenuhi kecurangan yang dilakukan partai berkuasa
Anwar Ibrahim
Bentrokan pecah di Malaysia pada Sabtu, 9 Juli 2011, antara aparat keamanan dengan demonstran gerakan Bersih 2.0 yang menuntut pemilu jujur dan adil. Menurut mereka, pemilu Malaysia selama ini tertutup dan dipenuhi kecurangan yang dilakukan oleh partai berkuasa.

Ketua oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, kepada VIVAnews, Minggu, 10 Juli 2011, mengklaim memiliki bukti kecurangan pemerintah. Pemilih fiktif yang jumlahnya puluhan, sampai tidak berdayanya oposisi menghadapi pemerintah yang menguasai media, menjadi agenda rutin setiap pemilu digelar.

Melaporkan kecurangan ke pengadilan khusus pemilu hanya jadi senjata makan tuan. Pengadilan yang dikuasai UMNO malah justru menghantam si pengadu. Banyak uang oposisi yang keluar hanya untuk membayar denda akibat laporan mereka.

Kendati pemerintah menguasai media, namun masyarakat akan selalu menemukan media alternatif. Anwar mengatakan hal inilah yang membuat rakyat Malaysia mengerti keadaan sebenarnya di pemerintahan.

Berikut kutipan wawancara lengkapnya:

Apa sebenarnya tuntutan demonstrasi Sabtu pekan lalu?
Kami ingin agar kecurangan tidak berulang. Pemilu sebelumnya juga tidak memberikan akses kepada media. Ini telah kami sampaikan selama bertahun-tahun. Pemilu selalu saja jadi alat UMNO.
Memangnya seperti apa kecurangan tersebut?
Banyak. Ada sebuah rumah yang sebenarnya penghuninya hanya empat orang, namun tiba-tiba yang memilih di rumah itu ada 82 orang. Mereka semua memilih UMNO. Kemudian dalam kampanye, oposisi diserang dengan bertubi-tubi, tapi satu menit pun oposisi tidak bisa bicara di televisi.

Kemudian, ratusan ribu kotak pemilu tidak boleh dipantau penyebarannya oleh oposisi. Pemilu juga tidak boleh dipantau oleh lembaga pengawas dari dalam maupun luar negeri. Di antara banyak kasus kecurangan, kita laporkan ke mahkamah khusus pemilu. Mahkamah inipun tunduk pada UMNO, keputusannya jadi memihak.
Jika kita laporkan lagi, pertama, kita tidak mungkin menang. Kedua, kita pasti akan didenda besar.

Kabarnya demonstrasi kemarin diikuti ribuan orang dari berbagai ras? apa benar?
Iya. Ini baik bagi kita. Kalau begini, pemerintah tidak bisa mainkan isu ras. Disini ada kepentingan Kristen, Hindu, Islam dalam politik Melayu. Tapi menurut saya, Melayu masih memimpin.

Namun, apa yang perlu dibanggakan dari Islam dan Melayu kalau penipuan diteruskan dan korupsi dibiarkan. Selama ini yang dibanggakan hanya slogan.

Dengan hadirnya masyarakat dari berbagai lapisan, apakah ini bukti ketidakpuasan yang merata?

Hal ini menandakan walaupun media telah mereka kendalikan, oposisi dan gerakan Bersih juga diberangus, dan saya digambarkan sejelek mungkin, namun rakyat masih bisa berpikir jernih. Mereka masih bisa mencari media alternatif. Ini yang membanggakan kita.

Bayangkan, 50 ribu orang diblokir, jalan masuk Kuala Lumpur ditutup semua. Saya sendiri tidak bisa keluar. Kami, yang berkumpul di pekarangan hotel Hilton, dihadang ketika hendak keluar. Kami tiba-tiba ditembaki. Tembakan itu bukan ke udara, tapi ke arah demonstran, terlebih kepada saya.

Mereka mengincar saya. Pengawal saya yang melindungi saya, mukanya pecah. Besok dia akan dioperasi.

Saya ketika itu berjalan di depan, bersama dengan para pimpinan partai dan pimpinan Bersih 2.0. Saya dan para pemimpin diincar, padahal kita bukanlah para pembuat kekacauan, bukan orang yang pukul orang. Kita hanya berjalan, dan ditembaki, tanpa alasan yang jelas. Mereka tidak mau ada pimpinan yang terlihat dalam unjuk rasa tersebut. Mereka tidak mau unjuk rasa jadi ramai.

Ketua polisi bilang tidak ada korban cedera. Media disini juga bilang hanya ada 6000 saja orang yang turun ke jalan. Padahal sekitar 50.000 orang. Hal ini tentu saja ditertawakan oleh rakyat yang membaca berita sebenarnya di media alternatif. Hal ini juga ditertawakan oleh dunia. Pemerintah Malaysia saat ini dalam keadaan denial, persis seperti Mesir di bawah Hosni Mubarak dulu.

Perdana Menteri Najib Razak mengatakan demonstrasi anda ilegal, apa betul?

Dari mana ilegalnya? Mereka mengatakan itu karena kami melawan UMNO. Mereka menuduh kami agen Kristen, Bersih 2.0 adalah suruhan asing. Bagaimana mungkin gerakan kami ini ilegal kalau Yang Dipertuan Agung (Raja Malaysia Mizan Zainal Abidin) sendiri mengundang kami bertemu.

Keputusan untuk mengadakan demonstrasi di Stadion Merdeka juga diputuskan setelah bertemu Raja. Beliau menginginkan jangan ada unjuk rasa di jalanan. Awalnya para pendukung tidak terima, namun karena ini adalah perintah Raja dan berdasarkan hasil perundingan, maka kami turuti. Awalnya Pak Najib menyetujui, kemudian menentangnya.

Dia tidak berani berdebat. Sampai sekarang Najib enggan menemui pihak oposisi maupun Bersih 2.0. Bagaimana dia mau disebut sebagai perdana menteri negara demokratis, jika tidak berani menemui wakil oposisi maupun wakil dari Bersih?

Saat ini dia (Najib) tengah membangun citranya dengan membayar perusahaan public relation milik Israel dan Amerika Serikat, Apco, dengan membayar 70 juta ringgit (Rp198 miliar). Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran bahwa dia moderat dan peraturan ekonomi yang dia terapkan itu baik. Tapi nyatanya dia tidak berlaku adil terhadap rakyat.

Saya seorang Muslim, tapi saya tidak senang dia digambarkan sebagai seorang Muslim moderat. Seorang Muslim moderat seharusnya tidak zalim, tidak mendiskriminasi agama lain, tidak korupsi.

PM Najib bilang Anda dalang dibalik kerusuhan ini. Anda juga dibilang tengah mengumpulkan dukungan untuk pemilu depan, apa betul?
Masalah pemilu itu masalahnya rakyat, kenapa dia menghalang-halangi. Kalau memang mau menjegal saya, apakah harus menipu rakyat?

Demonstrasi Sabtu kemarin intinya menuntut pemilu yang bebas dan bersih. Mau itu yang dipilih Anwar, Ahmad, Saleh, itu urusan rakyat. Kita bukan menuntut Anwar jadi perdana menteri, tapi yang kita tuntut adalah pemilu bersih.

Pemerintah Malaysia terlalu fobia. Apa saja masalah di Malaysia ditimpakan ke saya. Apa saja, mulai dari ekonomi, harga minyak naik, itu ulah Anwar. Pariwisata tidak ramai, ulah Anwar lagi. Ketegangan dengan Indonesia, itu salah Anwar. Beberapa kali kami dengar itu. Semuanya dianggap memiliki kaitan dengan saya, memangnya saya mampu menyelesaikan semua itu?

Fobia mereka terlalu besar terhadap saya. Mereka katakan saya Yahudi, saya Kristen, saya Al-qaeda, saya ektrimis, saya juga dikatakan homoseksual, saya juga dibilang suka main perempuan.

Apakah akan meneruskan berdemo?

Kita dari awal sudah komitmen, dua jam setengah demonstrasi selesai. Kita mau lihat reaksi pemerintah. Ternyata pemerintah ambil sikap yang keras, mereka memukul, menembaki kami. Media yang dikontrol pemerintah sama sekali tidak menyebutkan masalah tuntutan pemilu bersih yang kami teriakkan. Mereka mengatakan para demonstran yang buat ricuh, tidak menghormati peraturan.
Kabarnya ada seorang yang meninggal, apa betul?
Betul. Saya sudah minta izin kepada dokter saya untuk ziarah ke makamnya selama lima menit untuk menunjukkan simpati. Kami sempat bertemu dengan pengacara, dan telah melakukan otopsi. Masalah ini akan dibawa ke ranah hukum.

Pengawal saya yang luka wajahnya juga akan dioperasi besok (hari ini, Senin, 11 Juli 2011). Saya sendiri mengalami luka di kepala dan kaki, akibat terhempas karena tembakan gas.

Saya ingin mengucapkan terima kasih atas simpati dari teman-teman di Indonesia. Habibie, Gus Solah, Media, menanyakan kabar saya. Saya sangat terharu, tolong sampaikan salam saya untuk mereka. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar