Jumat, 15 Juli 2011

Gunung Lokon Terus Semburkan Awan Panas

BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai Rp300 juta.

Gunung Lokon di Tomohon menyemburkan lava pijar
Aktivitas Gunung Lokon masih cukup tinggi. Pagi tadi gunung api aktif yang terletak di Tomohon, Sulawesi Utara itu kembali meletus.

Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial Andi Arief menjelaskan, sekitar pukul 02.47 Wita, Gunung Lokon kembali mengeluarkan asap kelabu tebal dengan ketinggian 800 meter. Letusan kedua terjadi pukul 5.15 Wita, asap dengan ketinggian 300 meter keluar dari kawah Tompaluan.

"Aktivitas Gunung Lokon masih tetap tinggi dan Awas Lokon," kata Andi Arief dalam keterangannya kepada VIVAnews.com, Sabtu 16 Juli 2011.

Sementara itu, Kepala BNPB telah menggelar rapat koordinasi dengan aparat terkait. Koordinasi dilakukan guna lebih mengintensifkan penanganan pengungsi dan penanganan tanggap darurat.

"Dalam rapat koordinasi Kepala BNPB memberikan arahan penanganan bencana menjadi tanggung jawab bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah dengan bantuan masyarakat dan dunia usaha demi kemanusiaan. Penanganan bencana harus sesuai peraturan yg ada. Gunakan lokal wisdom, Kultural wisdom, dan spiritual wisdom," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Hingga saat ini, BNPB mencatat jumlah pengungsi mencapai 4.544 jiwa yang terdiri dari 1.255 kepala keluarga. Pengungsi tersebar di 6 pos pengungsian. Kawasan Rawan Bencana ditetapkan pada radius 5 km dari potensi jatuhan batu pijar dan debu pekat. Sedangkan KRB 2 radius 3,5 km dari potensi awan panas dan lahar. Di KRB 1 terdapat sekitar 28 ribu orang dan KRB 2 sekitar 12 ribu orang.

Selain itu, penanganan tanggap darurat telah dilakukan oleh BPBD Kota Tomohon dengan didukung BNPB dan BPBD Sulut, serta  instansi terkait. BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai Rp300 juta, logistik, dan  peralatan senilai Rp200 juta, dan pendampingan personil.

Tidak ada korban jiwa yang terdampak langsung akibat erupsi. Satu orang yang meninggal dunia pada 12 Juli pukul 23.15 Wita disebabkan serangan jantung dan jatuh di kamar mandi.

Untuk diketahui, karakter Lokon mirip dengan Gunung Merapi yang meletus hebat akhir 2010 lalu. Keduanya sama-sama menyemburkan awan panas yang mematikan, atau di Merapi juga dikenal dengan wedhus gembel.

Pada 27 November 1969 gunung ini meletus dan memuntahkan awan panas serta gugusan abu. Sementara, pada 1991 material yang dikeluarkan Lokon menimbun ribuan rumah penduduk. Korban nyawa pun jatuh. Seorang pendaki gunung asal Swiss, Vivian Clavel, menjadi korban keganasan Lokon. Ia tewas dan jasadnya tak ditemukan hingga kini, karena tertimbun debu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar